Selama ini, sebagai seorang anak yang berayah-ibukan orang
Flores, saya sering malu jika ditanya “äslinya mana?” (insert joke about tukang fotokopi). “Kemaluan” (grammatically –correct-socially-unacceptable
word) saya disebabkan karena saya lahir dan besar di Jakarta dan TIDAK
PERNAH ke Flores sama sekali. Jadi begitu saya menyebutkan bahwa saya orang
Flores, dan orang tersebut pun mulai bertanya/ bercerita tentang tanah Flores,
saya hanya senyum-senyum kecut sembari pelan-pelan ke luar ruangan.
Dan hari itu pun tiba lah (dramatic backsound).
Untuk makan siang di Kupang hari itu, kami diajak sepupu saya dan istrinya menyantap makanan khas Kupang: Babi Se’í (smoked pork), dimakan dengan sayur daun ubi campur bunga pepaya dan sup brenebon (sup kacang merah) dan sambel yang lumayan pedas. Saya bukan seorang foodie yang bisa menjelaskan rasa makanan dengan lengkap menggunakan 5 senses (mis: sup ini rasanya seperti musim panas di pantai pasir putih. What??). Tapi suffice to say that saking enaknya itu babi, ketika kami balik ke Kupang untuk perjalanan pulang ke Jakarta, kami makan di tempat itu lagi, Restoran Aroma, dengan menu yang sama, plus bawa pulang 3 kg babi se’i (1kg = Rp.150 ribu) buat dimakan di rumah. Membayangkan makan indomie rebus ditambah babi se’i membuat air liur saya terbit.
Ada beberapa tempat wisata yang kami kunjungi di Kupang:
1. Taman Ziarah Yesus – Maria, di Oebelo
Jalan masuk ke Taman Ziarah ini terletak di tepi jalan di
pinggir pantai. Setelah menyusuri jalan aspal yang sepi, kami sampai di pintu
masuk dan mobil harus di parkir, tidak bisa dibawa naik ke atas. Dari pintu
masuk, kami berjalan melewati 14 pemberhentian jalan salib. Dan di puncak bukit
ada kapel terbuka Yohanes Paulus II.
Taman Ziarah ini sangat ramai dengan para pengunjung saat
bulan Maria (Mei dan Oktober) yang akan ditutup dengan misa di kapel terbuka
itu.
2. Pantai Teddys atau Teddy’s
Dua kali kami pergi ke pantai yang terletak di kota lama
Kupang ini untuk menikmati matahari terbenam sambil makan pisang gepe (pisang
yg dibakar lalu dipipihkan, atau dipipihkan dulu baru dibakar?, dimakan dengan
taburan susu kental manis, kacang, mesis coklat etc) yang banyak dijual di
sana.
I’m not good with words untuk menggambarkan indahnya sunset
di Pantai Teddys, so let’s these following pictures I took speak for
themselves.
3. Pantai Toblolong
Pantai ini terletak di Kupang barat. Dari pusat kota Kupang
dapat ditempuh dengan hampir 2 jam perjalanan dengan mobil, melewati jalan yang
berliuk-liuk . Di beberapa tempat mendekati pantai ini, jalan yang tidak begitu
lebar ditutupi oleh kanopi pepohonan, membuat sejuk udara panas di daerah
Kupang.
Demikianlah cerita bagian pertama dari perjalanan pulang kampung
saya.